Kamis, 26 Mei 2011

Pepaya


Pepaya (carica Papaya) konon berasal dari daerah Amerika tropik yang kemudian menyebar ke negara-negara Brasil, Meksiko, Indonesia, Zaire, Thailand, Filipina, Malaysia dan negara lainnya.

Di Indonesia, salah satu daerah yang banyak membudidayakan pohon pepaya adalah Malang. Menurut pengalaman para petani Malang, pohon pepaya bisa hidup sampai usia 25 tahun atau lebih, namun produksi buah mencapai puncaknya pada usia 2 atau 3 tahun.

pada usia lima tahun produktivitasnya sudah jauh menurun dan pohonnya mudah mati karena berbagai hal. Karena itu, para petani umumnya membongkar tanamannya setelah berusia sekitar empat tahun.

Pepaya Thailand, banyak ditanam di Malang. Namun sebagian bibit pepaya Thailand bisa berubah menjadi “pepaya Jawa” atau pepaya jingga, dan ini kurang digemari pedagang. Alasannya, buah pepaya Jawa/jingga lebih lembek dibandingkan dengan pepaya Thailand sehingga sangat berisiko rusak (hancur) jika dikirim keluar kota. Rasanya pun kalah manis dibanding pepaya Thailand.

Selain kedua jenis pepaya tersebut, di kawasan Malang juga masih ada “pepaya Meksiko” yang ukuran buahnya jauh lebih kecil. Rata-rata beratnya hanya 250-300 gram, satu kilogram timbangan umumnya berisi tiga buah. Sebagian konsumen di Malang menyukai pepaya ini karena seseorang bisa menghabiskan satu buah untuk sekali makan. Dan itu berbeda dengan pepaya Thailand/jingga/Jawa, yang cukup besar sebuah cukup untuk 3-4 orang sekali makan.

Pepaya termasuk buah yang sangat murah dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pepaya juga sangat bagus untuk pencernaan dan yang terpenting dari itu adalah mengandung banyak vitamin.

Pepaya bukan hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan, hampir dari seluruh bagian pada pepaya dapat dimanfaatkan. Mulai dari akar, batang, daun, kuntum bunga, buah, kulit pohon, bahkan getahnya mempunyai khasiat yang berguna bagi tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar